Tradisi Barzanji dalam Majlis Taklim di Betawi di Era Dunia Modern
Abstract
Pembacaan barzanji dengan berbagai varian dilakukan oleh masyarakat muslim hampir di seluruh Indonesia. Namun, pada saat ini sudah mulai ada gerakan yang ‘mempurifikasi’ ajaran Islam yang salah satu isinya adalah mempertanyakan keberadaan pembacaan Maulid yang dianggap bukan bagian dari agama Islam. Selanjutnya, terlepas dari perdebatan mengenai gerakan tersebut, masyarakat Betawi yang sebagian besar memegang teguh ajaran Sunni Asy’ari, walaupun sebagian hanya taqlid kepada guru, muallim, habib yang mereka percayai kebenarannya, mereka tetap memegang teguh tradisi berzanji. Metode penelitian menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan lebih menekankan aspek sastra dan estetika dalam pembaca al-Barzanji dan aspek sosiologis. Hasil penelitian ditemukan bahwa tradisi barzanji ini dilakukan untuk berbagai acara (ritual) seperti acara maulid, mengadakan akad pernikahan, potong rambut untuk bayi dan lain sebagainya. Tradisi di Betawi adalah setiap ritual selain acara maulid Nabi saw, pembacaan barzanji selalu di mulai dengan bacaan surat Yasin dan tahlil, mereka menyalakan petasan, al-barzanji adalah salah satu aspek untuk mempersatukan umat Islam dan hubungan sosial antar warga, baik dari Betawi ataupun pendatang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah al-Barzanji dengan berbagai varian yang ada sudah memberikan kontribusi kepada masyarakat Betawi dalam membentuk budaya mereka dan disarankan dengan kenyataan itu, kontroversi yang berkaitan dengan al-Barzanji merupakan hal yang wajar seperti bentuk ritualitas atau seremoni al-barzanji ternyata mampu menjaga keutuhan masyarakat.
References
Abdullah, Ahmad Mujahid. 2015. ‘The Practice of Barzanji, Is It In Line With Islamic Teaching’, International Journal of West Asian Studies, Vol. 4
Ashari, Hasim, Tradisi ‘Berzanjen’.2012. Masyarakat Banyuwangi: Kajian Resepsi Sastra terhadapa teks al-Barzanji, Kawistara, Vol. 2
Assegaf, M. Hasyim. 2006. Derita Putri-Putri Nabi Studi Historis Kafa’ah Syarifah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Hadzami, K.H. Sjafii. 2002. Taudih al-Adillah, Semarang: Menara Kudus
Hamim, Thoha. 2004. Islam dan NU: DI Bawah Tekanan Problematika Kontemporer. Surabaya: Diantama
Junaid, M. .Juni 2005. ‘Tradisi Barzanji Sya'ban Masyarakat Bugis Wajo Tanjung Jabung Timur’ Kontekstualita Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan I Vol. 20 No. 1
L.W.C. Van den Berg. 1989. Orang Arab di Nusantara. Jakarta: INIS
Melalatoa, M. Junus. 1997. Sistem Budaya Indonesia, Jakarta: PT Paramator
Nalapraya, Eddie M. 1997. BAMUS (Badan Musyawarah) Betawi (Jakarta: Penerbit BAMUS Betawi
Raffles, Thomas Stamford. 1817. The History of Java. Jilid I. (London: Black, Parbury and Allen
Rasyid, Nur. 2013. Bershalawat Bersama Habib: Transformasi baru relasi audiens muslim NU di Indonesia’, dalam JANTRA: Balai Pelestarian Nilai Sejarah dan Tradisi. Vol. VII, No. 2
Ruhiat, Rachmat. 2013. Biografi: Sepak Terjang Mohammad Husni Thamrin, Jakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI
Saidi, Ridwan. 2002. Babat Tanah Betawi, Jakarta: PT Gria Media Prima
Shahab, Zaki (ed). 1997. Betawi Dalam Perspektif Kontemporer: Perkembangan, Potensi dan Tantangannya. Jakarta: Lembaga Kebudayaan Betawi
Zarnuji, Burhan al-Islam. 1981. Ta’lim al-Muta’alim, Beirut: al-Maktabah al-Islami
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).