Pendidikan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah di Tasikmalaya Jawa Barat

  • Mhd. Rasidin Institut Agama Islam Negeri Kerinci
  • Darti Busni Institut Agama Islam Negeri Kerinci
  • Kesi Afrilia Institut Agama Islam Negeri Kerinci
DOI: https://doi.org/10.36052/andragogi.v11i2.319
Abstract Views: 56 | PDF Downloads: 52

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: entrepreneurship education, Idrisiyyah order, economic development

Abstract

The Tariqa and Islam in general are not against worldly and materialistic pursuits. Even in Islam, there are strict rules governing matters related to economic life or what is called muamalah. The four pillars of the Idrisiyyah congregation which are growing rapidly in the Tasikmalaya region of West Java Province are the basis for the teachings of asceticism in the growth and empowerment of the Islamic economy. This article discusses entrepreneurship education in tarekat Islamic boarding schools with a study of the Idrisiyyah tarekat doctrine in developing the congregation’s economy in Tasikmalaya, West Java. This article uses case studies and qualitative research methodology. Primary data sources are obtained from interviews, observation, and documentation techniques, while secondary sources come from books, journals, theses, and articles that are relevant to the research topic. The research was conducted from March 14 to March 30 2023 at the Idrisiyyah Tasikmalaya Islamic Boarding School, West Java. Data analysis techniques utilize the methods popularized by the Miles and Huberman models, namely data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings show that the Sufi concept and doctrine of the Idrisiyyah tarekat serve as the basis for the entrepreneurship education given at the Idrisiyyah Tasikmalaya Islamic Boarding School. The history of the involvement of the Prophet Muhammad in the field of trade is the cornerstone of the economic success of the Idrisiyyah order. In addition, there are principles that must be adhered to in living an economic life in the Idrisiyyah order, namely the principles of divinity, scripture, worship, agreement, imamate and leadership.

(Tarekat dan Islam pada umumnya tidak bertentangan dengan pengejaran duniawi dan materialistis. Bahkan dalam Islam, terdapat peraturan ketat yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi atau yang disebut dengan muamalah. Empat pilar tarekat Idrisiyyah yang berkembang pesat di wilayah Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat menjadi landasan ajaran zuhud dalam pertumbuhan dan pemberdayaan ekonomi Islam. Artikel ini membahas pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren tarekat dengan studi atas doktrin tarekat Idrisiyyah dalam pengembangan ekonomi jamaah di Tasikmalaya Jawa Barat. Artikel ini menggunakan studi kasus dan metodologi penelitian kualitatif. Sumber data primer didapat dari wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan sumber sekunder berasal dari buku, jurnal, tesis, dan artikel yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Maret sampai dengan 30 Maret 2023 di Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya Jawa Barat. Teknis analisis data memanfaatkan metode yang dipopulerkan oleh model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyusunan kesimpulan. Temuan menunjukkan bahwa konsep sufi dan doktrin tarekat Idrisiyyah berfungsi sebagai dasar untuk pendidikan kewirausahaan yang diberikan di Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya. Sejarah mengenai keterlibatan Nabi Muhammad SAW dalam bidang perdagangan merupakan landasan keberhasilan ekonomi tarekat Idrisiyyah. Selain itu ada prinsip yang harus dipegang dalam menjalani kehidupan ekonomi di tarekat Idrisiyyah yaitu prinsip ketuhanan, kitabiah, peribadatan, perjanjian, imamah dan kepemimpinan.)

References

A’dam, S. (2011). Etos Ekonomi Kaum Tarekat Shiddiqiyyah. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah, 3(2), 313–330.

Aceh, A. B. (1996). Pengantar Ilmu Tarekat. Solo: Ramdhani.

Ali, S. N. bin S. (n.d.). al-Tasawwuf al-Shar’iy. Beirut: Daral Kutub al-Islamiyyah.

Arwani. (2022). Penafsiran Ayat-Ayat Ekonomi Perspektif Tarekat Idrisiyyah (Studi Analisis Pemikiran Muhammad Fathurrahma). Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an.

Ascarya. (2007). Akad-Akad dan Produk Syariah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bruinessen, M. van. (1999). Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan.

Creswell, J. (2011). Research Design (Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches). London: Pearson.

Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren : Studi tentang Pandangan Hidup Kyai dan Visinya mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Fawait, M. (2019). Etos Ekonomi Tarekat: Kajian tentang Budaya Kerja Pengikut Tarekat Shiddiqiyah di Kembang Kuning Surabaya. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Hadi, A. (1998). Metedologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Hakim, A. L. (2019). Peran Tarekat dalam Perubahan Perilaku Ekonomi (Studi Kasus Tarekat Naqsabandiyah di Ponpes Ngashor Jember). Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Jamal, A. (2007). Corporate Sufi. Bandung.

Marcoes, M. (1984). Perkembangan Tarekat Idrisiyyah di Pesantren Fathiyyah Pagendingan Tasikmalaya. UIN Syarif Hidayatullah.

Mardani, D. A. (2019). Spritual Entrepreneurship dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi terhadap Tarekat Idrisiyah Pageningan Tasikmalaya). Al-Afkar: Journal For Islamic Studies, 2(2), 194–206.

Jaiz, M. A. (1980). Masalah Mistik Tasawuf dan Kebatinan. Bandung: Al-Ma’arif.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. California: SAGE Publications, Inc.

Muhadjir, N. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Munir, M. (2015). Semangat Kapitalisme dalam Dunia Tarekat. Malang: Intelegensia Media.

Nasirin, M. K. (2020). DAKWAH EKONOMI UMAT PADA PESANTREN SHIDDIQIYYAH. Pascasarjana UIN Sunan Ampel.

Nasution, H. (1985). Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press.

Natsir, N. F. (2001). Hubungan Ajaran Tarekat Qadariyah Wan Naqsabandiyah dengan Perilaku Ekonomi. Alqalam, 18(88–89), 138. https://doi.org/10.32678/alqalam.v18i88-89.1458

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian Cetatakan Ke-3. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurjaman, A, Fikri, M. K., & Witro, D. (2022). Usaha Pondok Pesantren At-Tamur dalam Memahamankan Moderasi Beragama Pada Pesantren Kilat Lintas Iman Tahun 2019. Lentera, 6(1), 1–19.

Nurjaman, Andri, Yusuf, M., & Witro, D. (2021). Islamic Boarding School People in Politics (Case Study of Miftahul Huda Islamic Boarding School Manonjaya Tasikmalaya). Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 160–169. https://doi.org/10.52048/inovasi.v15i2.240

Pahlevi, R. (2022). Konsep Zuhud dalam Perilaku Bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 18(2), 83–93.

Pili, S. B. (2019). Tarekat Idrisiyyah, Sejarah dan Ajarannya. Tasikmalaya: Mawahib.

Rachman, M. (1999). Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosadakarya.

Suprayogo, & Tabrani. (2001). Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyatman, U. (2017). Pesantren dan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri (Kasus Pondok Pesantren Fathiyyah Al-Idrisiyyah Tasikmalaya). Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 14(2), 303–314.

Syakur, A. (2018). Model Ekonomi Sufi: Studi atas Budaya Ekonomi Tarekat Shoddiqiyyah. Istithmar : Jurnal Studi Ekonomi Syariah, 2(1), 291–236.

Turner, B. S. (1974). Weber and Islam: A Critical Study. London: Routledge and Keagan Paul.

Umarie, B. (1996). Systematik Tasawuf. Sala: AB Sitti Sjamsijah.

Watt, W. M. (1972). The Influence of Islam on Medieval Europe. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Published
2023-12-28